DPC PPWI TANAH BUMBU PERIODE 2011-2016 > Dewan Pembina/Penasehat > dr. HM. Zairullah Azhar, MSc / Prof. DR. Arief Amrullah, SH, M.Hum / H. Rahmida, SE / Mahyudi Djinggo - Dewan Pengurus : > Imi Suryaputera (Ketua), Imran AH (Wkl Ketua), Eko Sulaksono (Sekretaris), M. Ilham, Z (Bendahara), Bidang & Biro : > Rudi Hartono (Hukum & Advokasi), Rahman (Sekretariat & Organisasi), Agus Kistiyanto (Pendidikan & Litbang), Dede Armansyah (Usaha & Keuangan), Azhar (Koordinator Humas & Publikasi), M. Noor (Humas & Publikasi)

Penerjemah Bahasa

Sabtu, 04 Juni 2011

Proses Pembuatan Berita (II)

Setelah segala bahan untuk pemberitaan terkumpul, mulailah untuk menyusunnya menjadi sebuah berita yang layak untuk dibaca.

Anda dapat membuat semacam draft, menyusun pertanyaan sesuai dengan syarat standar jurnalistik yakni ;
-          APA (what), maksudnya apa yang terjadi ; peristiwa yang patut untuk diketahui umum misalnya kejadian tindakan melawan hukum, pertemuan akbar, bencana alam, kecelakaan, kegiatan pemerintahan, dan lainnya.

-          DIMANA (where), menunjukkan tempat terjadinya suatu peristiwa, akan sangat baik bila ditulis lengkap dari nama gang atau jalan, RT, Desa, Kecamatan, Kabupaten, Propinsi hingga Negara.

-          KAPAN (when), menyangkut waktu terjadinya suatu peristiwa ; jam berikut menit terjadinya, biasanya dalam pemberitaan ditulis ; misalnya pukul 14.30 diikuti dengan daerah pembagian waktu dimana tempat terjadinya peristiwa tersebut, antara lain WIB, WITa, atau WIT. Setelah menempatkan jam berikut menit, lalu hari terjadinya, kemudian tanggal, bulan dan tahun, atau lebih lengkapnya : PUKUL 09.40 WITA, MINGGU (5/6/2011).

-          KENAPA/MENGAPA (why), ini terkait sebab-sebab terjadinya suatu peristiwa atau kejadian, misalkan saja ; KENAPA SEHINGGA TERJADI KECELAKAAN ? MENGAPA LISTRIK SELALU PADAM ? KENAPA JALAN CEPAT RUSAK ? Dan lain-lain.

-         SIAPA (who), yang dimaksud dengan SIAPA disini adalah mereka yang terkait dengan terjadinya sebuah peristiwa, kejadian maupun tindakan, atau bila itu sebuah peristiwa kejahatan, maka terdapat pelaku, korban, saksi, serta pihak berwenang yang menangani masalah hukum ; polisi, jaksa, dan hakim.  Jadi SIAPA ini adalah orang yang tentunya terkait pula dengan nama, pekerjaan, umur, dan tempat tinggal, misalnya ; ABDUL (32) > umur biasanya ditulis demikian, lalu sertakan tempat tinggalnya, dan pekerjaannya. Contoh : ABDUL (32), WARGA JALAN PROPINSI DESA KAMPUNG BARU KECAMATAN BATULICIN TANAH BUMBU KALSEL. IA MERUPAKAN SEORANG KARYAWAN DI SALAH SATU PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA.

-          BAGAIMANA (how), pertanyaan ini untuk mengetahui kelanjutan maupun akhir kesimpulan dari suatu peristiwa, kejadian dan tindakan. Misalnya, pada sebuah kejadian tindak kejahatan ; korban tewas dan dievakuasi, pelaku melarikan diri, ditangkap polisi, diamankan, dan sebagainya.

-          BERAPA (how), menyangkut jumlah, baik jumlah non materi, materi maupun jiwa. Misalnya, orang yang mengikuti tablik akbar atau pertemuan  adalah sekitar seribu orang. Atau misalkan jumlah pelaku kejahatan itu terdapat 4 orang, korbannya 2 orang, harta kerugian diperkirakan sekitar Rp. 50 jutaan. Atau seorang pelaku pencurian telah melakukan aksinya sebanyak 3 kali. Atau seorang Pejabat daerah sudah melakukan kunjungan ke desa A sebanyak 5 kali, dan seterusnya.

Nah, itulah pertanyaan standar jurnalistik yang biasa dikenal dengan sebutan 5W + 1 H yang diambil dari singkatan dalam bahasa Inggris yakni ; WHAT, WHERE, WHEN, WHY, WHO dan HOW.
Hasil dari pertanyaan standar yang diajukan dan telah didapatkan jawabannya itulah yang disusun menjadi bahan berita. (Bersambung)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar