Sebelum memulai menulis berita dengan bahan dan informasi yang sudah didapatkan, sebaiknya diketahui berbagai hal, antara lain ;
(1). Unsur 5 W + 1 H, ini singkatan dari rumus yaitu, What = Apa, Who = Siapa, Why = Kenapa/mengapa, Where = Dimana, dan When = Kapan/pabila, serta How = Bagaimana/berapa.
Setiap berita yang ditulis “wajib” memenuhi unsur 5 W + 1 H diatas, tak ada pengecualian. Kekurangan dari salah satu unsur tersebut, maka isi berita belum sempurna, dan belum layak untuk diterbitkan.
(2). Pola penulisan, terdapat beberapa pola penulisan berita antara lain ; Pola Piramida Biasa, Pola Piramida Terbalik, dan Pola Paralel.
- Pola Piramida Biasa, adalah pola penulisan mendahulukan hal-hal yang kurang penting pada paragraf awal isi pemberitaan, kemudian dilanjutkan dengan isi yang agak penting, lalu isi pemberitaan yang penting dan inti pemberitaan ditempatkan di bagian paragraf bawah tulisan. Pola penulisan berita dengan penggunaan Piramida Terbalik ini sudah jarang dipakai, dan cenderung ditinggalkan oleh para penulis berita atau wartawan.
- Pola Piramida Terbalik, inilah pola penulisan yang sangat banyak dan lazim digunakan untuk menulis berita jenis apapun, maupun oleh berbagai jenis media. Pola ini didahului oleh membuat LEAD, atau biasa disebut “kepala berita”.
LEAD tidak sama dengan judul, ini harus dipahami oleh para penulis berita. LEAD ini berfungsi sebagai sebuah etalase layaknya sebuah toko penjualan barang. Sehingga pembuatan LEAD mesti dipertimbangkan semenarik mungkin agar pembaca melanjutkan membaca berita secara keseluruhan.
LEAD, dibuat sesingkat mungkin, kalaupun harus dibuat panjang, maka usahakan tidak lebih dari 90 kata. Makin pendek membuat LEAD, maka makin baik, namun tak melupakan gagasan tulisan yang akan dtulis seluruhnya.
Contoh LEAD > Dor !
Paragraf dibawa LEAD isinya > Residivis kelas kakap itu pun roboh terkena peluru polisi.
Contoh LEAD > Gubernur Kalsel membuka secara resmi STQ ke-18 Tingkat Propinsi di
Kandangan, Selasa (22/3).
Dibawah LEAD adalah “tubuh berita”, yakni semua bahan dan informasi yang diperoleh dan dikumpulkan ditulis sebagai tubuh berita. Sebaiknya dalam menulis tubuh berita dilakukan secara sistematis dengan mendahulukan unsur dari 5 W + 1 H yang dianggap menarik perhatian, minat dan keingin tahuan pembaca. Unsur yang paling banyak ingin diketahui para pembaca biasanya adalah unsur WHO = Siapa, juga WHY = Kenapa/mengapa.
Setelah kita membuat LEAD, serta memasukkan semua bahan dan informasi kedalam tubuh berita, kita dapat memasukkan unsur-unsur lainnya yang kurang penting yang masih menyangkut isi pemberitaan, inilah yang disebut improvisasi, ditempatkan penulisannya di bagian paling bawah ini berita.
- Penentuan Judul Berita, para penulis berita atau wartawan dalam menentukan judul sebuah berita yang akan dibuatnya, tergantung dari masing-masing kebiasaan. Ada yang menulis judul berita terlebih dahulu sebelum isi berita, namun ada pula yang menulisnya setelah keseluruhan berita yang ditulisnya selesai. Hal ini tidak menjadi masalah, asalkan dalam membuat judul tersebut sesuai dan berhubungan dengan isi pemberitaan. Usahakan dalam membuat judul semenarik mungkin, karena judul sangat menentukan seseorang mau membaca atau tidak isi seluruh pemberitaan. Dan jangan lupa, membuat judul tak terlalu panjang, tak lebih dari 9 kata. Bila judul belum dapat mewakili gagasan isi pemberitaan, harus dibuat panjang, maka sebaiknya buat “sub judul” dibawah judul utama.
Contoh Judul Utama > Diduga Beberapa Pemegang IUP Batubara Menggunakan
SKAB Ilegal
Contoh Sub Judul > - Menambang Batubara Diluar Titik Koordinat
Untuk sementara sampai disini dulu pembahasan kita, akan dilanjutkan ke pembahasan berikutnya. (Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar