Jelang Hari Jadi Kabupaten Tanah Bumbu Ke 8 Tahun 2011 ini, sudah banyak dari berbagai media yang menawarkan liputan khusus untuk Hari Jadi.
Sebagian besar yang mengajukan penawaran tersebut berasal dari media cetak (koran, tabloid dan majalah). Selain penawaran datang dari para wartawan yang memang bertugas meliput di wilayah Tanah Bumbu, tak kalah banyak yang juga berasal dari wartawan luar daerah khususnya dari Banjarmasin yang mana home base kebanyakan media berada disana.
Nah, penawaran yang berasal dari para wartawan luar daerah itulah yang cukup membuat pusing pihak Pemkab Tanah Bumbu terutama Bagian Humas yang jadi tujuan pertama mereka.
Pusing, disebabkan oleh dana terbatas yang disediakan untuk keperluan publikasi liputan khusus tersebut, juga pusing disebabkan banyaknya penawaran yang datang.
Menurut pihak Bagian Humas Setkab Tanah Bumbu, dana peliputan yang dipatok untuk liputan khusus ; koran harian sebesar Rp. 5 juta, sedangkan untuk koran mingguan dan halaman online sebesar Rp. 1 juta.
Harga yang sudah dipatok tersebut tak urung membuat kecemburuan diantara koran mingguan. Mereka ada yang menganggap perbedaan harga itu sangat menyolok dan diskriminatif. Alasannya lebih kepada kesamaan media cetak dan waktu penerbitan hanya 1 kali.
Masalah liputan khusus ini kiranya juga terjadi di daerah lainnya di seluruh Indonesia. Karena tiap daerah memiliki sendiri hari jadi atau HUT-nya. Dan setipa kali menjelang perhelatan Hari Jadi, dapat dipastikan akan mengalami hal yang seperti dialami Pemkab Tanah Bumbu. Selain itu yang jadi ikutan terkait liputan khusus adalah, iklan ucapan selamat. Yang terkahir ini biasanya ditujukan ke insitusi di lingkungan Pemkab, juga ke pihak-pihak diluar institusi Pemkab seperti perusahaan.
Para wartawan sudah jauh-jauh hari biasanya berburu iklan ucapan selamat ke berbagai pihak. Semakin banyak iklan yang mereka dapatkan, maka semakin banyak pula persen yang akan mereka terima dari penerbit. Pembagian hasil iklan antara wartawan dengan penerbitnya, antara 40 : 60, 75 : 25, ada pula yang memperoleh hanya 10 persen dari harga iklan.
Terlepas suka atau tidak suka terhadap kondisi seperti itu, yang jelas Hari Jadi di tiap daerah sangat dinantikan oleh para wartawan dan penerbitnya. Dirgahayu Tanah Bumbu Ke 8 !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar